Malaikat memulai pembicaraan,
"Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka
kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku
tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat
kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya,
"Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat
aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau
hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".
Dengan lembut si Malaikat
berkata, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu
tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu
tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini
ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".
Tanpa menunggu reaksi dari si
pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang
yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari
sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang
berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata mengucur deras di
pipi mereka".
Kata Malaikat, "Aku akan
memberitahukanmu, kenapa Allah rindu memberikanmu kesempatan kedua?
perhatikan dan dengarkan doa istrimu yang tidak putus-putus berharap
akan kesembuhanmu"
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 dinihari, " Ya
Allah, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau
ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku
tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan
sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi
perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Ya Allah, tolong
pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih
membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang
diri."
Dan setelah itu istrinya tak
sanggup mengucap sepatah kata pun lagi, tenggorokannya terasa sesak,
air matanya tak kuasa ia bendung, semakin deras mengalir di pipinya
yang kelihatan cekung karena kurang istirahat sembari diliriknya kedua
anaknya yang tertidur pulas.
Melihat peristiwa itu, tanpa
terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan
bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang
menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa
besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang
dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit
semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa. Tapi
waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang
berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia
bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman
organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"
Jawab si Malaikat, " Ada
beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang
mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama
ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega
memecat karyawan yang tidak bersalah".
Si pengusaha tertunduk lemah,
dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi
dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia
menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras,
ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si
istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si
bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul
24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, Allah melihat air matamu dan
penyesalanmu !! Kau tidak jadi kami ambil nyawanya, karena ada 47 orang
yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".
Dengan terheran-heran dan tidak
percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu..? Sambil
tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi
bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata
si pengusaha pelan. "Benar hai hamba Allah, kau pernah memberi
bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu
saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik
perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "
"Tadi pagi, salah seorang anak
panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena
stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan
yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah
menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat
kesembuhanmu. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar